Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan melalui pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach) dan pendekatan terpadu dengan sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya air, serta kesehatan. Capaian Kabupaten Kendal terkait realisasi akses air minum layak pada tahun 2021 yaitu sebesar 94,04% dan realisasi aman sebesar 82,32%.
Pada hari Rabu 7 September 2022 Baperlitbang bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan penyediaan air minum dari program Pamsimas, DAK, dan HAMP pada empat desa yaitu Desa Cempokomulyo Kecamatan Gemuh, Desa Krompaan Kecamatan Gemuh, Desa Kedung Gading Kecamatan Ringinarum, dan Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum.
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan sebutan Pamsimas, merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas I (2008-2012) dan Pamsimas II (2013-2015), telah berhasil menambah akses air minum aman bagi 10,4 juta jiwa dan akses sanitasi layak bagi 10,4 juta jiwa di lebih dari 12.000 desa/kelurahan yang tersebar di 233 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Air Minum, merupakan salah satu sumber pendanaan alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh daerah untuk mendukung pembangunan di sektor air minum.
Sejalan dengan semangat mewujudkan 100% akses layanan air minum bagi semua masyarakat, Program Pamsimas III telah berkolaborasi dengan Program Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan layanan air minum di desa-desa Pamsimas, dalam bentuk Sambungan Rumah (SR) khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program HAMP juga sebagai ‘reward’ kepada KPSPAMS yang berkinerja baik di dalam pengelolaan SPAM, namun akses layanan air minumnya belum 100%.